Thursday, July 28, 2011

Sukses Bisnis Gaplek Zebra

Ahmad Zamzami (23) adalah anak petani Desa Bangunrejo,Kecamatan Pamotan,Kabupaten Rembang,Jawa Tengah . Usaha bisnis gaplek zebra miliknya mampu menyerap 200 tenaga kerja local yang rata-rata adalah penganggur dan buruh tani .Gaplek zebra Zamzami ini telah menembus pasar Singapura melalui sebuah perusahaan di Surabaya . Gaplek yang terbuat dari ketela pohon kering itu juga telah menjadi langganan dua koperasi pakan ternak di Rembang .
Setiap bulan ,Zamzami mampu menghasilkan 200 ton ketela pohon , bahan baku gaplek . Ketela pohon sebanyak itu dapat menjadi gaplek sekitar 150 ton per bulan karena ada bagian-bagian tertentu dari ketela pohon yang dibuang .Saat ini, harga gaplek Rp 900 per kilogram . Omzet dari pemuda yang masih di semester III di Fakultas Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPPI Rembang itu mencapai Rp 135 juta per bulan . Capaian Zamzami itu tidak terlepas dari filosofi hidupnya yaitu bangkit dari tidur . Manusia harus berusaha segiat mungkin tidak sekadar bermimpi dan jeli mencari celah-celah usaha .
Filosofi itu pun dia ungkapkan dalam sebuah proposal ajakan kerja sama yang ditujukan kepada Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kebunharjo Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah . Lebih kurang Zamzami menuliskan begini : “Memijakan kaki di lahan yang tidur untuk menggugah pola pikir masyarakat yang tidur .”
Zamzami memulai bisnisnya dari tiga kegundahan hatinya . Pertama , dia khawatir setelah lulus kuliah menganggur . Kedua , di desanya terlalu banyak lahan kosong yang belum dimanfaatkan . Ketiga , di desanya banyak penganggur dan buruh tani yang membutuhkan penghasilan lain saat tidak menggarap lahan . Bersamaan dengan itu , Gerakan penanaman ketela pohon sebagai bahan baku bioetanol sedang gencar di Kabupaten Pati dan Rembang . Bahkan ada rencana membangun pabrik mini pengolahan bioetanol .
Zamzami menceritakan kegundahan ,keinginan,dan impian itu kepada orang tuanya . Orangtua Zamzami pun mendukung . Mereka bahkan memberikan modal dengan menjual tanah keluarga senilai Rp 100 juta . Dengan mengajak sejumlah rekan lain agar ikut menambah modal , Zamzami membuka tempat usaha , Wana Jati Utama Sejahtera . Dengan modal yang terkumpul Rp 225 juta , usaha pun bergulir .
Zamzami memanfaatkan modal untuk menyewa lahan tidur Perhutani seluas 70 hektar selama dua kali musim tanam . Per hektar lahan , Zamzami harus membayar Rp 200.000 . Setelah membersihkan dan mengolah tanah lahan tidur itu Zamzami menanam ribuan stek ketela pohon . Dalam delapan bulan , Zamzami mampu memanen sekitar 18 ton ketela pohon per hektar lahan . Dia memperkirakan , dengan lahan 70 hektar , ketela pohon yang dipanen mencapai 1.260 ton . Melalui usaha itu , Zamzami mampu merangkul sekitar 200 tenaga kerja local . Mereka itu para pemuda desa yang menganggur , para istri buruh tani, dan buruh tani yang ingin mencari tambahan penghasilan . Perempuan mendapat upah Rp 17.500 per hari , sedangkan lelaki Rp 20.000 – Rp 25.000 per hari . Zamzami pun sukses dengan berbisnis gaplek . Produknya bahkan diekspor ke luar negeri .


Kesimpulan :
Dengan melihat kisah sukses diatas bisa kita simpulkan bahwa jika kita ingin menjadi sukes kita harus memiliki sifat mandiri , bertekad bulat , percaya diri ,dan kreatif . Jika kita ingin berbisnis kita harus tahu dulu jenis produk apa yang dapat laku dijual dipasaran dan kita harus memilki manajemen yang baik dalam memulai bisnis tersebut .

Read More......

Biodata

Nama : Dhian Wardhiansyah
Tempat Lahir : Bogor
Tanggal lahir : 8 Agustus 1992
Alamat : Kp Baru RT 01 RW 07 No. 14 Desa Sukamakmur Kecamatan Ciomas Bogor
Kode pos : 16610
Golongan darah : O
Agama : Islam
Anak ke : 2 ( dua )
Dari : 3 bersaudara
Pekerjaan : Mahasiswa

Read More......